Rabu, 17 Agustus 2011

Baro'ah gadis 10 tahun ( cerita dibalik kecerdasanya )

Namanya BARO’AH , usianya baru 10 tahun, kedua orang tuanya berkebangsaan Mesir, ayahnya dokter dan ibunya ibu Rumah tangga biasa. Demi mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik, keluarganya memutuskan hijrah  ke Saudi Arabia. Beberapa tahun berselang kehidupannya memang menjadi lebih baik, ayahnya yang seorang dokter bekerja pada sebuah rumah sakit di Saudi Arabia.


Pada suatu hari ibunya merasakan  sakit dikepalanya, dan hasil diagnosa ia diduga menderita kangker otak, dan ibunya diharuskan menjalani perawatan di rumah sakit. Sang ibu memberitahu Baro’ah akan penyakitnya. ia berwasiat pada anak perempuannya itu agar selalu rajin mengulang2 hafalan Qur’annya ... karena Baro’ah anak berprestasi paling baik di sekolahnya , ia hafal 30 juz Al Qur’an di usia nya yang baru 10 tahun, setiap hari ia meng-ulang2 hafalan Qur’annya itu bersama kedua orang tuanya.
 
saat live by phone disebuah acara televisi
Dan mulailah kehidupan gadis kecil ini berubah , selepas sekolah pulang nya ke rumah sakit, ia membaca Qur’an di samping ibunya. Terus setiap hari ia lakukan selama ibunya dirawat, sehingga menjadi rutinitasnya se hari-hari dan mengundang kekaguman beberapa orang karena bacaan bagus dan fasih, merdu seolah menggambarkan kegalauan hatinya. Kerap orang-orang sekitarnya hanyut dalam tangisan yang menyesakkan dengan kefasihan bacaannya.



Ketika ibunya dalam keadaan kritis, pihak rumah sakit menelepon ayahnya dan mengabarkan kondisi ibunya. Pergilah sang ayah menjemput Baro’ah dari sekolah untuk bersama-sama kerumah sakit. Selang beberapa saat sampailah kerumah sakit tempat ibunya dirawat, sejurus kemudian ayahnya turun dari mobil hendak melihat keadaan ibunya dengan meninggalkan Baro’ah sendirian didalam mobil, inilah sebuah takdir yang siapapun sulit menghindarinya, tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menyambar tubuh sang ayah , ayahnya meninggal seketika dalam tatapan mata Baro’ah.  Seketika itu juga ia menjadi yatim.


surah Ar-Rohman
Baro’ah bocah kecil 10 tahun, hidup di Negara orang tanpa sanak saudara, kecuali ibunya yang sedang dalam pilihan antara hidup dan mati, dan takdir kembali membuatnya yatim piatu sebab 5 hari kemudian ibunya pun berpulang menghadap sang kholik. Baro’ah kemudian hidup bersama teman ayahnya yang dengan ikhlash merawatnya, karena selain teman ayahnya yang memang terkenal baik juga kagum dengan kecerdasan Baro’ah baik secara akademik maupun dalam menghafal Qur’an.

Hidup memang tidak pernah bisa diduga sebelumnya, kejadian demi kejadian begitu jelas tergambar dalam benaknya, sepertinya baru beberapa saat ia menyaksikan bagaimana saat ayahnya meregang nyawa, dan ibunya yang meninggal sebelum ia tersadar dari gambaran saat-saat bahagia bersama kedua orang tuanya, ini sungguh tragis. Tetapi ia, bocah kecil 10 tahun ini begitu tabah… sebab ia sadar bahwa hidup harus terus berlangsung, ia teringat wasiat ibunya untuk tidak berhenti mengulang dan terus mengulang hafalan Qur’an-nya. Dia semangat… demi Alloh......! bacaanya begitu indah, alunan suaranya mampu menggetarkan gunung keangkuhan, mencairkan kesombongan dengan berurai air mata.

Sungguh Alloh punya rencana lain dalam setiap kejadian, dalam setiap takdirnya dan hanya Alloh Swt saja yang Maha Tahu, suatu saat Baro’ah merasakn sakit di kepalanya, Baro’ah ternyata menderita penyakit yang sama dengan ibunya, ketika ia tahu itu… ia berkata “ alhamdulillah ini yang telah mendekatkan aku dengan papa dan mama, aku ingin menyusul mereka ” Polos...itulah jawaban polos bocah kecil Baro’ah Al-Hafidzoh, .....ia tegar…sabar, dan begitu ikhlash….

Allohu Akbar…. dan sungguh Alloh Maha Besar....
Memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk bisa mengobatinya, dan Alloh Swt maha tahu. Seorang dermawan Saudi mengikhlaskan hartanya untuk mengirimkannya keluar negeri, mengobatkan sakit Baro’ah ke Inggeris (England).

kami selalu mendo'akan wahai Baro'ah....
Segala upaya medis dilakukan untuk mengobatinya, penyakit itu menyebar keseluruh tubuh mungil Bara’ah, Dokter terpaksa mengamputasi kaki gadis yatim ini ....  mengoperasi otaknya. Tetapi belum juga ada tanda-tanda yang menggembirakan, dan dengan segala derita... dalam kesendirian dan keyatimannya.... Bara’ah tetap sabar dan ikhlash ... Baro’ah selalu menjalankan wasiat ibunya untuk terus mengulang2 hafalannya.

Semoga Allah memberimu kesempatan Baro’ah..... 
dari berbagi sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar sebagai kritik dan saran, thank's