Selasa, 10 Juli 2012

Dzikir sebagai keutamaan ibadah


Dzikir / menginngat Alloh swt dengan segala kebesarannya, hal ini adalah termasuk ibadah yang sangat  mudah, sebab tidak perlu mengorbankan waktu, tenaga dan harta sekalipun. Seorang muslim dapat kapanpun menggunakan waktunya untuk selalu berzikir.  Dzikir adalah ibadah yang sangat dianjurkan oleh Alloh swt, dan sangat Alloh swt cintai, sehingga melipat gandakan pahala dari sisi-Nya.  Bahkan makna dan nilai dzikir sesungguhnya lebih utama daripada menginfakkan emas dan perak dan lebih utama dari seorang muslim yang syahid ketika berjumpa dengan musuhnya dan keduanya saling membunuh.
        
         Salah satu  syarat yang harus dipenuhi agar Dzikir dapat membawa keutamaan dan pahala bagi yang melakukannya, yaitu dengan Memperbanyak Dzikir. 

        ”Hai orang2 yang beriman, berdikirlah dengan menyebut nama Alloh, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang” (QS.Al-Ahzab 41-42).

         “Orang-orang yang mengingat Alloh sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring (QS. Ali Imron :191).
        

      Orang yang banyak meraih kemenangan adalah  orang yang senantiasa berdzikr / mengingat Alloh dalam segala kondisi, ketika sedang bekerja dan  bahkan ketika dalam perjalanan sekalipun.


Faedah / Keutamaan dzikir.
       
        Diantara faedah Dzikir adalah memperoleh ketenangan dan ketentraman hati, dzikir dapat menjadi obat bagi  mereka yang selalu gelisah, mengalami kepedihan dan kesusahan hidup karena sedikitnya berdzikir dan berpaling dari Alloh Swt. Karenanya Alloh Swt berfirman,
  
        “Dan barang siapa berpaling dari peringatanku, maka sesungguhnya  bagi mereka penghidupan yang sempit, dan kami  akan menghimpunkannya di hari kiamat dalam keadaan buta (QS. Thoha 124).
      
        “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi  tenteram dengan mengingat Alloh. Ingatlah bahwa hanya dengan mengingat Alloh-lah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’d 28)
        
        Dzikir dapat  menghilangkan berbagai permasalahan dan melapangkan berbagai beban kejiwaan, sebaliknya lalai dari dzikir dapat menjadikan kegelisahan, gundah, kesulitan hidup dan penguasaan syetan terhadap diri, sebagai mana firman Alloh Swt berikut,

“ Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah, kami adakan baginya syetan (yang menyesatkan) maka syetan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az-Zukhruf 36)
         
          Dalam firman-Nya yang lain Alloh Swt telah mengingatkan orang-orang mukmin untuk tidak dilalaikan oleh dunia dari mengingat Alloh Swt,

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikanmu dari mengingat Alloh. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al- Munafikun :9)
         
          Kehidupan hakiki adalah kehidupan hati , kehidupan hati tidak lain adalah dengan selalu berdzikir  

         ..perumpamaan orang yang selalu mengingat Tuhannya dan orang yang tidak pernah mengingat-Nya   adalah seperti hidup dan mati. (HR. Al-Bukhori).

Macam – macam Dzikir
         
         Ada tiga macam dzikir, yaitu;

A. Pujian kepada Alloh
B. Dzikir pagi dan petang
C. Dzikir siang dan malam
         (dzikir harian, seperti pada saat makan,minum, berpakaian dan pada kondisi-kondisi tertentu).


A. Pujian kepada Alloh

a.       Istighfar
       
         Rasulullah Saw bersabda,  

       " Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, niscaya Alloh akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan,  memberikan kelapangan dari kesulita dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak di sangka-sangka." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
       
         Dalam sebuah riwayat bahwa Rasululloh Saw senantiasa beristighfar  setiap hari  100 kali, beristghfar sebanyak itu tidak menghabiskan waktu lebih dari dua menit..

 Dan beruntunglah bagi mereka yang catatan amalnya dipenuhi dengan istighfar yang banyak.


       b. Tasbih
     
         Tasbih (at-tanzih = mensucikan) yaitu mensucikan Alloh dari segala kekurangan dan mensifati-Nya  dengan segala kesempurnaan yang sesuai dengan Dzat-Nya. 
Salah satu bacaan atau kalimat tasbih adalah, subhanalloh wabihamdihi, seperti perkataan Rasululloh Saw dalam sebuah hadits   “barang siapa mengucapkan ‘subhanalloh wabihamdihi’ setiap hari seratus kali, maka diampuni segala dosanya meskipun sebanyak buih di lautan, dilebur segala kesalahannya (HR. Bukhori dan Muslim).
         
          Bacaan tasbih yang lain adalah  “subhanalloh wabihamdihi, subhanallohil Adzim”  artinya maha suci Alloh dan segala puji bagi-Nya, Maha suci Alloh yang maha besar.
       
        Nabi Muhammad Saw bersabda  “Dua kalimat yang ringan dilisan namun berat ditimbangan amal, dan dicintai oleh Dzat yang maha pengasih, yaitu subhanalloh wabihamdihi, subhanallohil adzim (Maha suci Alloh dan segala puji bag-Nya, Maha suci Alloh yang maha besar). (HR. Bukhori dan Muslim).

         Mengapakah  kita tidak mengamalkan bacaan ini untuk memperberat timbangan amal kelak dihadapan Alloh Swt ?

c.       Tahlil
      
Yaitu melafalkan La illaha illalloh, artinya tiada tuhan yang patut disembah kecuali Alloh Swt. Tiada sekutu bagi-Nya dan tidaklah seorang hamba mengidolakan sosok yang lebih mulia, lebih dicintai melebihi kecintaan terhadap Alloh Swt.
      
        Sesungguhnya  keimanan dapat rusak dan hanya dapat diperbaiki  dengan mengingat Alloh Swt, khususnya dengan menyebut atau mengucapkan kalimat tauhid “La illaha illalloh, Muhammadur rosululloh” (tiadan tuhan selain Alloh, Muhammad adalah Rosululloh). Nabi bersabda ;  
      
 “Barangsiapa yang mengucapkan,  Laillaha illalloh wahdahula syarikalah, lahulmulku  walahulhamdu, wahua ‘ala kulli syai’in kodir (Tiada Tuhan selain Alloh Dialah tuhan yang maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya, Alloh maha kuasa atas segala sesuatu), sebanyak 100 kali dalam sehari, maka orang tersebut dicatat seratus kebaikan untuknya, dihapus seratus keburukan untuknya". 
          
          Pada hari itu ia akan terjaga dari godaan  syetansampai sore hari  dan tidak ada orang lain yang  melebihi pahalanya, kecuali orang yang membaca lebih banyak dari itu." (HR.Bukhori Muslim).

d.      Hawqalah

          Membaca kalimat, Lahawla wala quata illa billahil , yaitu  tiada daya, tiada kekuatan dan tiada sesuatu yang dapat mendatangkan  manfaat atau mudharat di jagat alam semesta ini  selain Alloh Swt.

e.      Al-Ihtisab.

         
          “Hasbiyalloh wa ni’mal wakil,”  yaitu  hanya Alloh penjamin, yang mencukupi segala kebutuhanku,  Dia-lah sebaik-baik penolong dan sebaik-baik penjamin segala urusanku.

          Nabi Ibrahim as membaca do’a ini ketika beliau dilemparkan kekobaran api, juga Rosululloh membaca do’a ini saat perang  Hamra ‘ul asad. “cukuplah Alloh menjadi penolong kami dan Alloh-lah sebaik-baik pelindung.”  Maka Alloh berkenan melindungi mereka dari serangan musuh, dan Alloh menjaga mereka berkat karunia dan kemurahan-Nya.

f.        Sholawat.

          Memperbanyak  Sholawat  kepada  Rasululloh Saw, niscaya Alloh Swt akan menurunkan rahmat-Nya. Nabi bersabda,   

“Barangsiapa  yang  bersholawat  kepadaku  satu kali, Alloh akan bersholawat untuknya sebanyak 10 kali.” (HR. At-Tarmidzi dan Akhmad).

       
          Maksudnya  barang siapa yang membaca  “ Allohumma sholli ‘ala Muhammad”  artinya  (ya Alloh rahmatilah Muhammad saw) maka Alloh akan melimpahkan rahmatnya (10) sepuluh kali.               

 wallohu a'lam...,                       
                                                .......to be continue..... 
                                                                                                


Penulis : Husaini husein
reverensi : the power of Dzikir          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar sebagai kritik dan saran, thank's