Kamis, 16 September 2010

Syawalan...??? Puasa lagi yuk

Puasa 6 hari di bulan Syawal

Diriwayatkan oleh jemaah ahli hadits, kecuali Bukhori dan Nasa’i, dari Abu
Aiyub al-Anshori bahwa Nabi saw.bersaba, yang artinya ; 
       
“Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhon lalu diiringi dengan enam hari dibulan syawal, maka se olah-olah ia telah berpuasa sepanjang masa”.

Menurut Imam Ahmad dapat dilakukan berturut-turut atau tidak berturut-turut, dan tidak ada kelebihan yang satu dari yang lainya. Sedang menurut Imam Hanafi dan Syafe’i lebih utama melakukanya secara berturut-turut yaitu sesudah hari raya.


Diantara Hikmah atau Rahasia Puasa.

Alloh swt, mewajibkan ummatnya untuk berpuasa di bulan Ramadhon dan
menganjurkan puasa2 sunnah (tathawwu’), ini tentu saja mengandung Rahasia dan Hikmah yang amat tinggi dan dalam. Yang dapat terjangkau atau tidak dapat terjangkau dengan pengetahuan Manusia. Namun sejarah telah mengungkapkan sebagian diantaranya. Oleh karenanya wajib bagi Manusia untuk dapat mempelajari hikmah dibalik rasa haus dan lapar,untuk mencapai Rahasia dan Hikmah apa yang telah ditetapkan oleh Alloh swt dalam puasa. Supaya manusia dapat menunaikan puasa itu sebagaimana yang Alloh swt kehendaki dan bukan karena menurutkan hawa nafsu belaka.


1. Puasa menguatkan Jiwa.

Alloh swt, berfirman yang artinya ; 

 “ Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan beramal sholeh, maka mereka itulah sebaik-baik manusia”. (QS.Al,Bayyinah : 7).


Hikmah dari puasa adalah agar manusia terbebas dari dominasi ghazirahnya, keluar dari penjara jasmaninya, sanggup mengalahkan syahwatnya, menguasai nafsu kebinatanganya yang rendah, dan dapat menempatkan dirinya seperti kedudukan malaikat. Sehingga ruh orang yang berpuasa itu dapat meningkat dam mendekat kearah alam yang tinggi, mengetuk pintu langit dengan do’anya,lalu terbukalah dan terkabullah segala do’anya, Nabi saw bersabda

“Ada tiga orang yang do’anya tidak tertolak; Orang yang berpuasa sehingga ia berbuka,pemimpin yang adil, dan do’anya orang yang teraniaya....”(HR.Tirmidzi)

2. Puasa Menyehatkan Badan.

Tidak hanya memperkuat Rohani, puasa juga mengandung berbagai hikmah yang mendatangkan kesehatan jasmani. Bahwa berbagai penyakit dewasa ini disebabkan oleh perut, yang selalu dipenuhi oleh berbagai macam makanan dan tanpa mempertimbangkan kemampuan dan kondisi perutnya. Nabi saw bersabda, yang artinya;  

” Anak Adam tidak akan memenuhi tempat dari perutnya dengan kejahatan, karena anak Adam mengatur makanan yang dapat memperkokoh tubuhnya, sekalipun tidak memungkinkannya. Yaitu, sepertiga untuk makananya, sepertiga untuk minumanya, dan sepertiga untuk pernafasanya (udara)”. (HR.Thabroni).

Bukankah puasa itu dapat memberi kesempatan pencernaan untuk beristirahat
dan tubuh dapat terbebas dari kelebihan makanan yang berbahaya, dan Nabi saw pun ber sabda;      

“Berpuasalah, niscaya kamu sehat”. (HR.Tabroni).


3. Ingat Kesengsaraan Orang Lain.

Hikmah puasa yang lain adalah menumbuhkan jiwa sosial, karena ia merupakan bentuk peringatan bersifat alamiah, betapa derita kelaparan dan kesengsaraan yang dialami pihak lain. Karena sesungguhnya Alloh itu maha pemurah, kasih sayang dan Dia akan mengasihi dari kalangan hamba-Nya yang bersifat kasih sayang. Rosululloh saw bersabda;

 “Orang-orang yang bersifat kasih sayang akan disayangi oleh Alloh yang maha pemurah lagi maha penyayang. (Karena itu), sayangilah siapa saja yang ada di bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh (Maha Penyayang) yang ada di langit (HR.Abu Daud dan Tirmidzi)


4. Ibadah Milik Alloh Swt.

Puasa adalah puncak penyerahan kepada Alloh dan bentuk Ibadah yang sepenuhnya untuk Alloh swt, Raja Manusia dan sesembahan manusia. Tidak akan dinilai sebagai ibadah dan pengabdian melaimkan dengan tujuan tersebut. Alloh sabagai penguasa tertinggi berkata kepada semua hamba-Nya,

“Akulah yang menyuruh,dan aku pulalah yang yang mmelarang ! Lalu para hamba-Nya menjawab “Kami dengar dan kami taati, kami mengharap ampunan-Mu, ya Tuhan kami, dan kepada-Mulah kami akan dikembalikan”. (QS.Al-Baqoroh: 285).

Sungguh penyerahan dan pengabdian yang begitu dalam, kalaulah bukan karena kecintaan kepada Alloh swt, mengharapkan Ridho-Nya, niscaya semua ini tidak dapat dilaksanakan dengan Ikhlas. Alloh juga secara langsung yang mengurus balasanya (pahala) bagi orang-orang yang berpuasa. Dan Alloh berfirman dalam hadits Kudsi yang artinya;

Setiap amalan anak Adam milik-Nya kecuali puasa,sesungguhnya ia milik-Ku dan Aku-lah yang hendak membalasnya. Ia meninggalkan makan karena mengharap keridhoan-Ku, meninggalkan minum karena mengharap keridhoan-ku, meninggalkan kelezatan karena mengharap keridhoan-Ku, demikian pula meninggalkan istrinya karena semata mengharap keridhoan-Ku”. (HR. Ibnu Khuzaimah).

Demikianlah hikmah dan Rahasia Puasa, Alloh tidak mewajibkan karena hendak menyiksa dan menghukum manusia. Melainkan untuk menghidupkan Rohani dan menyegarkan jasmani, mengokohkan kemauan, membiasakan kesabaran, menebalkan perasaan kasih sayang dan memantapkan penyerahan sepenuhnya kepada Alloh swt, Rob sekalian Alam.
Wallohu a’lam......

Sumber; Al-Ibadah fil Islam = Yusuf Al-Qordlowi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar sebagai kritik dan saran, thank's