Disebuah pondok
tengah terjadi unjuk rasa, semacam protes ketidak adilan atas perlakuan yang
berbeda terhadap seorang santri, sebut saja namanya Achmad. Akhmad adalah
seorang santri yang pandai, tekun dan rajin, berbeda dengan siswa yang lainnya.
Dia lebih memanfaatkan waktu yang ada untuk hal-hal yang lebih positif,
terkadang saat teman-temannya tertidur, ia lebih memilih untuk bertahajut,
memohon belas kasihan tuhannya, memohon untuk bisa lebih dekat dan menikmati
anugerah yang telah diberikan Alloh Swt, mengharap ridho dan ampunan-Nya.
Assalamu’alaikum.....
Assalamu’alaikum...teriak beberapa orang santri, mungkin merekalah kordinator
aksi kali ini. “Ustad, kami protes... kami menuntut keadilan... atas perlakuan
yang berbeda terhadap kami....memang apaan, kami juag santri disini...teriak
yang lainya. Dengan segala macam gaya dan tingkahnya masing-masing, persis
seperti negeri ini yang tengah dalam
kondisi ketidak adilan, protes , unjuk rasa seperinya sudah menjadi kebiasaan
baru atau tren, virusnya menyebar hingga masuk kewilayah pondok yang selama ini
terkenal paling adem, tentrem sebab yang namanya santri itu harus nurut, manut
pada ustad / pembimbingnya agar tidak kualat (semacam sangsi yang akan
diterimanya kelak karena melawan ustad / gurunya).