Orang terkaya itu menangis sejadi-jadinya,setengah meraung-raung
dan sekejap dia terbangun dari mimpinya yang
mengerikan...."Astagfirullohhal 'adzim....ampuni kami ya Alloh"....Saat
itu pukul 04 dini hari, sayup-sayup terdengar suara merdu dari kejauhan,
suara yang selama ini tak pernah mengusiknya…, tak perduli…..,terbuai
dalam mimpi indah yang melupakan diri. Yah suara adzan subuh kali ini
benar-benar membuatnya takjub, tak terasa ada getaran dalam dirinya,
mungkin sebuah gejolak atau mungkin rasa takut, atau bisa jadi sebuah
kengerian.
Beberapa menit yang lalu dia terbangun dari mimpinya,bukan sekedar sebuah mimpi.
Dia justru beranggapan bahwa ini sebuah peringatan, teguran dari sang maha pemberi hidup Dialah Alloh swt. Selama ini ada hal yang terlupakan, tertutup oleh kesibukan dunia, oleh kenikmatanya, Hanya harta, kemewahan dan kesenangan semu. Hidup berkecukupan bahkan cendrung berlebihan dengan seorang istri dan lima orang anak yang sangat di cintainya, mobil mewah dan kendaraan modern lainya serta tempat tinggal yang bukan sekedar nyaman, tapi luas seluas dua kali lapangan sepak bola dengan pagar yang menjulang, dengan aksesoris yang seperti istana, kamar-kamar yang luas dan beberapa kolam renang juga menambah kesan betapa benar-benar terasa sempurna.
Beberapa menit yang lalu dia terbangun dari mimpinya,bukan sekedar sebuah mimpi.
Dia justru beranggapan bahwa ini sebuah peringatan, teguran dari sang maha pemberi hidup Dialah Alloh swt. Selama ini ada hal yang terlupakan, tertutup oleh kesibukan dunia, oleh kenikmatanya, Hanya harta, kemewahan dan kesenangan semu. Hidup berkecukupan bahkan cendrung berlebihan dengan seorang istri dan lima orang anak yang sangat di cintainya, mobil mewah dan kendaraan modern lainya serta tempat tinggal yang bukan sekedar nyaman, tapi luas seluas dua kali lapangan sepak bola dengan pagar yang menjulang, dengan aksesoris yang seperti istana, kamar-kamar yang luas dan beberapa kolam renang juga menambah kesan betapa benar-benar terasa sempurna.