Senin, 29 April 2013

Ketika nanti Engkau memanggilku ya Robb…???


Orang terkaya itu menangis sejadi-jadinya,setengah meraung-raung dan sekejap dia terbangun dari mimpinya yang mengerikan...."Astagfirullohhal 'adzim....ampuni kami ya Alloh"....Saat itu pukul 04 dini hari, sayup-sayup terdengar suara merdu dari kejauhan, suara yang selama ini tak pernah mengusiknya…, tak perduli…..,terbuai dalam mimpi indah yang melupakan diri. Yah suara adzan subuh kali ini benar-benar membuatnya takjub, tak terasa ada getaran dalam dirinya, mungkin sebuah gejolak atau mungkin rasa takut, atau bisa jadi sebuah kengerian.


Beberapa menit yang lalu dia terbangun dari mimpinya,bukan sekedar sebuah mimpi.
Dia justru beranggapan bahwa ini sebuah peringatan, teguran dari sang maha pemberi hidup Dialah Alloh swt. Selama ini ada hal yang terlupakan, tertutup oleh kesibukan dunia, oleh kenikmatanya, Hanya harta, kemewahan dan kesenangan semu. Hidup berkecukupan bahkan cendrung berlebihan dengan seorang istri dan lima orang anak yang sangat di cintainya, mobil mewah dan kendaraan modern lainya serta tempat tinggal yang bukan sekedar nyaman, tapi luas seluas dua kali lapangan sepak bola dengan pagar yang menjulang, dengan aksesoris yang seperti istana, kamar-kamar yang luas dan beberapa kolam renang juga menambah kesan betapa benar-benar terasa sempurna.



Begitu sempurnanya hidup, membuatnya tak pernah mengerti keadaan sekitarnya, dia tidak tahu bahwa di ujung dinding rumahnya di pojok sebelah kiri belakang ada gubuk yang nyaris roboh menyatu dengan tembok rumah itu, ditempati seorang kakek yang renta,seorang pengemis dan pemulung tanpa sanak saudara. Begitu miskinya tak ada satupun barang berharga yang dimilikinya kecuali satu buah piring plastik dan cangkir tembikar serta teko dari tanah yang tergeletak begitu saja diatas kardus bekas yang sekaligus berfungsi sebagai tempat tidur. Dan pakaiannya pun hanya beberapa helai dan… oh ya ada satu kain sarung usang dengan hiasan tambalan yang mungkin sudah tak terhitung berapa banyak tambalanya dan peci lapuk yang dia gunakan untuk Sholat.

Sore kemarin gubuk itu telah dirobohkan oleh orang sekitar dan bersih tanpa bekas, saat di tanya keberadaan gubuk dan kakek yang tinggal disitu. Ya Alloh ampuni hambamu ini, rintihnya pelan…, teringat mimpi semalam, dalam mimpi itu jelas tergambar ketika si kakek dipanggil menghadap sang maha hidup Alloh Swt, bagaimana kakek itu menggigil ketakutan saat harus mempertanggunngjawabkan apa yang dia miliki, sebuah piring plastik,cangkir tembikar dan teko dari tanah lolos karena hasil pemberian tetangganya. Tapi ya Alloh ketika harus mempertanggung jawabkan benang yang ia gunakan untuk menambal sarungnya….benang itu ia temukan dipinggir jalan tanpa tau siapa pemiliknya.

Ya Alloh….kalau hanya sehelai benang yang ia temukan, dan harus bertanggung jawab di hadapan Mu, bagai mana dengan semua yang aku miliki ya Alloh…. Ini semua aku peroleh karena kedudukanku, kekuasaan ku, dan karena pengaruhku, lalu apa yang akan aku pertanggung jawabkan, ketika nanti Engkau memanggilku ya Robb…???

Bandarlampung, 2 agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar sebagai kritik dan saran, thank's