Jumat, 13 Juli 2012

Ramadhon Karim

              Ramadhon dengan keistimewaan rahmat pada awalnya dan dibebaskan dari api neraka pada akirnya. Tiada hari sepanjang bulan ini yang selalu dipenuhi oleh nur (cahaya), maghfiroh (ampunan), dan ditempatkan pada kedudukan yang paling tinggi dalam keimanan. Sebab itulah kesempatan ini digunakan sebaik-baiknya oleh orang-orang yang beriman untuk senantiasa meningkatkan kualitas keimanan agar mencapai derajat paling tinggi disisi Alloh Swt yaitu Taqwa.

Sudah menjadi keharusan  jika pada bulan agung yang istimewa ini, seorang mukmin/orang yang beriman berusaha untuk merebut dengan sekuat tenaga, dengan seluruh daya dan upaya untuk mendapatkan fadilah dan keutamaannya,  dengan harapan memperoleh rahmat, ampunan dan pulihnya kembali  keimanan dan semangat yang telah lama memudar, larut dengan segala kesibukan dunia pada hari-hari sebelumnya sepanjang perjalanan tahun yang lewat.

         Bulan Ramadhon yang mengisyaratkan untuk menahan mulut (nafsu) dari memakan makanan halal akan meningkatkan kemuliaan seorang muslim, jika dipahami dan  menyadari jauh dari sekedar itu bahwa puasa adalah menahan mulut untuk tidak mengucapkan ucapan yang tidak bermanfaat, kotor dan berdusta . Kalau menahan makan dan minum merupakan aspek  Zhohir dari puasa (shoum), tetapi menahan diri dari ucapan yang dibolehkan merupakan makna puasa (shoum) yang sesungguhnya.

       Sebenarnya puasa merupakan aturan hidup yang melatih seorang hamba untuk memakan makan yang halal sekalipun, serta ucapan yang diperbolehkan sekalipun, mengajarkan seorang hamba untuk hidup sederhana dalam segala hal, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas rohani seorang hamba hingga mencapai tingkat zuhud, sehingga seorang hamba memiliki qosdul akhiroh (kecendrungan kepada akhirat) dan menjauh dari hubbuddunya (kecintaan kepada dunia) karena tidak mungkin keduanya berkonsistensi atau berbarengan (hidup bersama) dalam hati  seorang mukmin.

Lebih dari itu semua sesunggunya puasa adalah ujian bagi keimanan seorang hamba terhadap Alloh Swt, puasa ibadah yang memerlukan keyakinan yang tinggi akan eksistensi keilahian, puasa memiliki hubungan langsung dengan sang pencipta yaitu Alloh Swt, bagaimana seorang hamba mampu meyakinkan dirinya bahwa ibadah puasa yang dijalaninya mampu menjadikan dirinya seorang yang bertaqwa, memperoleh derajat taqwa, padahal bisa saja dihadapan manusia dia berdusta, dengan tidak berpuasa tak ada yang tahu. Tetapi Alloh maha tahu apapun  yang terjadi, karena Alloh sendiri yang langsung menganugerahi ganjaran, pahala serta merahmati orang-orang ini dengan derajat yang paling tinggi disisi-Nya, serta diampuni dosa-dosanya.

        Alloh Swt membedakan ibadah puasa (shoum) ini dengan ibadah-ibadah lainnya,  ibada puasa Alloh melarang malaikat  mencatat pahalanya, kalau setiap kebaikan dibalas 10 kali sampai 700 kali lipat atau lebih,  tetapi khusus untuk puasa (shoum), kata-Nya  “Kecuali Shoum, maka yang ini untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya”,. Alloh juga memberikan kabar gembira dengan dua kebahagiaan yang dapat dinikmatinya, pertama ketika menjelang berbuka, dan yang kedua ketika berjumpa dengan sang pencipta.

Bayangkan bagaimana halnya jika bertemu dengan yang Maha terkenal  dan maha penting ?,  jika bertemu dengan manusia terkenal dan penting saja seseorang sudah merasa demikian bahagianya ? tentu saja bagaimana besar kecilnya seseorang merasakan bahagia saat perjumpaan dengan sang pencipta berbanding lurus dengan sejauhmana ia mengenal Alloh Swt dan seberapa pentingnya Alloh Swt bagi dirinya. Semakin dalam keimanan seseorang maka semakin dalam ia mengenal Alloh Swt dan semakin ia merasa betapa pentinya arti Alloh Swt bagi dirinya. Maka semakin tinggi keimanan seseorang semakin besar hadiah/pahala yang ia terima saat berjumpa dengan sang pencipta, yaitu kebahagiaan berjumpa dengan yang tiada tara bandingannya dan tidak dimiliki oleh orang-orang yang beriman lainya.

Wallohu A’lam…….

Natar, 13 juli 2012
Oleh; Husaini Husein
Sumber;  Fiqhus Shiam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar sebagai kritik dan saran, thank's